Jumat, 18 Januari 2013

Perubahan Pada Benda

Semua benda yang ada di alam, sebenarnya mengalami perubahan. Sebuah rumah yang dahulu tampak megah, beberapa tahun kemudian mulai retak-retak, bahkan ada bagian-bagiannya yang hancur. Sebuah patung yang berdiri dengan kokoh suatu saat akan mengalami pengeroposan. Demikianlah sebagian perubahan benda yang terjadi di sekitar kita. 
Ada tiga faktor penyebab perubahan benda yang sering kita lihat yaitu pelapukan, perkaratan, dan pembusukan. 

  1. Pelapukan
Perubahan dapat terjadi pada berbagai benda, baik benda yang lunak maupun keras.
Batu termasuk benda yang mengalami pelapukan. Batu dikatakan mengalami pelapukan jika hancur menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Batu yang semula tampak utuh,setelah mengalami pelapukan akan pecah menjadi batuan-batuan yang lebih kecil. Bentuknya pun kadang berubah menjadi bergerigi, runcing atau bagaikan lembaran-lembaran tipis. Mengapa batuan bisa lapuk? Ada tiga jenis pelapukan, yaitu pelapukan biologi, pelapukan fisika, dan pelapukan kimia

a. Pelapukan Biologi

Pelapukan biologi adalah pelapukan yang terjadi karena kegiatan makhluk hidup. Contohnya pelapukan biologi pada batuan yang ditumbuhi oleh lumut, kayu yang ditumbuhi jamur, kayu yang berlubang karena dimakan rayap. 

b. Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika adalah pelapukan yang terjadi karena faktor-faktor alam. Misalnya angin, air, atau cahaya matahari. Contohnya pengikisan patung batu oleh air hujan.

c. Pelapukan Kimia

Pelapukan kimia adalah pelapukan yang terjadi ketika benda-benda bereaksi dengan zat-zat kimia.Contohnya hujan asam mengakibatkan perubahan pada benda-benda yang diterpanya. Hujan asam dapat melapukkan benda-benda yang terdapat di ruang terbuka. Hujan asam juga dapat membunuh tumbuhan yang terkea cairanya.

2. Perkaratan
Logam, terutama besi dan baja akan berkarat jika bersentuhan langsung dengan air dan udara. Sepotong kawat yang terkena hujan atau embun, lama-kelamaan akan berkarat. Demikian pula, atap rumah yang terbuat dari lembaran seng lama-kelamaan akan berkarat dan bahkan bisa timbul kebocoran di mana-mana.

3. Pembusukan
Pembusukan merupakan gejala yang mudah kita temui sehari-hari. Pembusukan terjadi pada bahan makanan antara lain nasi, ikan, buah-buahan, dan sayuran. Bahan-bahan ini mudah membusuk jika dibiarkan di tempat terbuka.
Bahan makanan mengalami pembusukan akibat aktivitas jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri mudah berkembang pada tempat yang lembap, misalnya pada nasi yang sedikit berair. Jamur dan bakteri juga berkembang pada makaan yang sudah kadaluwarsa. Jamur dan bakteri yang tumbuh pada makanan sangat berbahaya karena membusukkan makanan dan menghasilkan zat beracun. Jamur dan bakteri harus dihambat perkembangannya pada makanan. Misalnya menyimpan makanan dalam kulkas, memanaskan,dan mengeringkan makanan.